Tugas
individu
PENGANTAR
GEOFISIKA
STRUKTUR BUMI
Disusun
OLEH:
NAMA : SITTI SUHARTINA
NIM :
60400114020
KELAS : FISIKA B
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2016/2017
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
PENUTUP
DAFTAR ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
Makalah
Judul
makalah pada tugas pertama yaitu “ STRUKTUR BUMI”
1.2
LATAR
BELAKANG
Pada era globalisasi yang saat ini
berkembang dengan sangat cepat terdapat beberapa permasalahan yang kerap muncul
dan menjadi tren topic dalam pembahasan para ilmuwan dan peneliti. Tidak dapat
dipungkiri bahwa manusia adalah mahluk yang serakah, karena keserakahannya
inilah yang menjadikan manusia selalu berupaya untuk mencari dan menemukan
hal-hal baru.
Masalah demi masalah muncul dan
menjadi tantangan tersendiri bagi manusia dalam pemecahannya. Sebut saja
permasalahan tersebut adalah ketidaktahuan manusia terhadap bintang/planet yang
ditinggalinya. Hingga pada hari ini kita tidak tahu persis apa dan bagaimana
struktur dan unsur pembentuk bumi. Bumi merupakan planet yang sangat luar biasa dan menjadi planet yang
berpenghuni. Manusia hanya menghuni planet ini pada bagian permukaannya saja.
Tentu saja yang menjadi permasalahan adalah apa yang ingin diketahui manusia
dan belum ditemukan penyelesaiannya. Pada permasalahan ini kita belum tahu
berapa banyak unsur yang menjadi komponen penyusun planet ini, sehingga hal
inilah yang menjadi pokok permasalahan bagi para ilmuwan dan peneliti dan bagi
kita semua.
Pada makalah ini saya akan
membahas mengenai “struktur bumi” di mana dalam makalah ini kami akan
menjelaskan semua hal yang terkait mengenai struktur bumi dan unsur pembentuk
setiap lapisan bumi. Kami akan berusaha agar makalah ini menyajikan informasi
yang komplit/lengkap dan menjadi salah satu sumber dari materi kuliah ini.
.
1.3
Rumusan Masalah
Adapun
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
struktur bumi?
2.
Apa yang menjadi unsur pembentuk bumi?
3 Bagaimana proses pembentukan bumi?
1.4 Tujuan
Tujuan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. . Menjelaskan struktur bumi dan susunannya.
2.
Mendeskripsikan
unsur-unsur penyusun lapisan bumi.
3. Menjelaskan proses pembentukan bumi.
1.5 Manfaat
a.
Manfaat
bagi pemakalah
Merupakan sebuah media pembelajaran
karena dengan makalah ini , dengan tidak sengaja kita bias belajar mengenai
topic Geofisika sehingga memungkinkan kita bias memahami peran Geofisika yang
sesungguhnya dalam dunia sains.
b.
Manfaat
bagi pembaca
Dengan makalah ini , pembaca dapat
lebih memahami sesungguhnya, tentang peran Geofisika dalam mewujudkan citranya
sebagai anak sains yang professional khususnya dalam bidang Fisika.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
STRUKTUR
BUMI
Sebelum mempelajari dan mengkaji tentang struktur bumi, terlebih dahulu
yang harus kita pahami adalah palanet bumi itu sendiri. Bumi merupakan planet
yang indah, dan merupakan planet yang kita huni saat ini. Jika dilihat dari posisinya,
planet bumi berada pada deretan ketiga dalam sistem tata surya dan matahari
sebagai pusatnya. Planet bumi berada di antara planet Venus dan Mars.
Berdasarkan posisinya, jarak antara bumi dan matahari berkisar ±150 juta km
dengan bentuk lintasan yang bulat dengan jari-jari ±6.370 km.
Bumi
diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu, dan merupakan
satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup.
Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Sebagai planet yang memiliki
kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas beberapa struktur yang memungkinkan
untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara macam-macam struktur bumi di
antaranya adalah terdiri dari banyak jenis material seperti berbagai jenis
batuan, tanah, serta air yang kesemuanya membentuk planet bumi yang sekarang
ini kita diami.
A.
Struktur Bumi
Secara garis besar, lapisan yang
membentuk planet bumi terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu atmosfer dan
litosfer.
1.
Atmosfer
Atmosfer merupakan bagian dari
planet ini contohnya udara dan seluruh yang ada di atas permukaan bumi.
Atmosfer juga memiliki beberapa lapisan dan setiap lapisan memiliki ketebalan
yang bervariasi.
a.
Troposfer adalah bagian paling bawah, atmosfer memiliki
ketinggian dari permukaan berkisar 9—17 km, di atas khatulistiwa lebih tinggi
dari pada di atas daerah kutub. Memiliki suhu 17-52 derajat celcius. Troposfer
memisahkan startosfer dengan mesosfer.
b.
Stratosfer adalah lapisan udara di antara 10— 60 km di atas
permukaan bumi; Stratosfer di atas troposfer; atau bisa diartikan juga
sebagai daerah atmosfer yang terletak antara tropopause dan stratopause,
di dalam daerah ini makin ke atas suhunya makin tinggi, sekitar -57 derajat
celcius, ozon berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet.
c.
Mesosfer adalah daerah atmosfer yang terletak antara
stratopause dan mesopause, pada umumnya di daerah ini makin ke atas, suhunya
makin naik, memiliki ketebalan antara 45-75 km selain itu juga memiliki suhu
lapisan berkisar dari -140 derajat celcius, apabila terdapat suhu yang rendah
dan dingin dapat mengakibatkan munculnya awan noctilucent yang terdiri dari
kristal-kristal es.
d.
Ionosfer adalah lapisan atmosfer, pada ke-tinggian l00 km
di atas lapisan stratosfer, mengandung ion dan elektron bebas yang dihasilkan
oleh radiasi matahari; 2 Fis lapisan atmosfer yang tingginya
mulai dari 50—1.000 km merupakan lapisan ion-ion. Dapat memantulkan
gelombang-gelombang radio.
e.
Termosfer adalah bagian atmosfer, kira-kira 50 mil di atas
permukaan bumi sampai angkasa luar dan ditandai dengan suhu udara tinggi
terus-menerus.
f.
Eksosfer adalah daerah di luar atmosfer memiliki
ketinggian kurang lebih 500 km, benda-benda yang sangat ringan di ruang ini
akan terlempar ke luar angkasa. Eksosfer tidak memiliki tekanan udara. Eksosfer
memiliki refleksi dari cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu
meteoritik.
2.
Litosfer
Litosfer
yang berasal dari bahasa Yunani, Lithos artinya adalah berbatu sedangkan Sphere
artinya lapisan jadi Litosfer dapat kita artikan sebagai lapisan bumi paling
luar . Litosfer dibagi menjadi dua yaitu Litosfer atas dan Litosfer bawah, dan
Litosfer juga terbagi menjadi dua tipe, yaitu:
- Litosfer
Samudera, berfungsi sebagai penghubung kerak samudera dan memang berasal dari
samudera.
- Litosfer Benua, litosfer ini berada di benua.
Dan litosfer ini terbagi menjadi tiga jenis batuan yaitu,
- Batuan Beku, batuan beku ini
dibagi menjadi yaitu, batuan beku dalam dan batuan beku luar.
- Batuan Sedimen
- Batuan Metamorf
Jika kita melihat dari struktur maka kita menemukan 3
lapisan utama, yaitu kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti core. Dapat
kita bayangkan seperti sebuah telur dengan dilapisi beberapa pelindung untuk
menjaga telur tersebut, hal ini sama dengan bentuk bumi yang memiliki beberapa
lapisan untuk menjaga serta melindungi bumi ini.
- Kerak Bumi (Crush)
Kerak bumi
merupakan lapisan kulit bumi paling luar (permukaan bumi). Kerak bumi terdiri
dari dua jenis, yaitu kerak benua dan kerak samudra. Lapisan kerak bumi
tebalnya mencapai 70 km dan tersusun atas batuan-batuan basa dan masam. Namun,
tebal lapisan ini berbeda antara di darat dan di dasar laut. Di darat tebal lapisan kerak bumi mencapai 20-70 km,
sedangkan di dasar laut mencapai sekitar 10-12 km. Lapisan ini menjadi tempat
tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai
1.100°C.
Kerak bumi
merupakan bagian terluar lapisan bumi dan memiliki ketebalan 5-80 km. Kerak
dengan mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Kerak bumi dominan
tersusun oleh feldsfar dan mineral silikat lainnya. Kerak bumi dibedakan
menjadi dua jenis yaitu :
Kerak
samudra, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si, Fe, Mg yang
disebut sima. Ketebalan kerak samudra berkisar antara 5-15 km (Condie, 1982)
dengan berat jenis rata-rata 3 gm/cc. Kerak samudra biasanya disebut lapisan
basaltis karena batuan penyusunnya terutama berkomposisi basalt.
Kerak benua, tersusun
oleh mineral yang kaya akan Si dan Al, oleh karenanya disebut sial. Ketebalan
kerak benua berkisar antara 30-80 km (Condie !982) rata-rata 35 km dengan berat
jenis rata-rata sekitar 2,85 gm/cc. kerak benua biasanya disebut sebagai
lapisan granitis karena batuan penyusunya terutama terdiri dari batuan yang
berkomposisi granit.
Disamping
perbedaan ketebalan dan berat jenis, umur kerak benua biasanya lebih tua dari
kerak samudra. Batuan kerak benua yang diketahui sekitar 200 juta tahun atau
Jura. Umur ini sangat muda bila dibandingkan dengan kerak benua yang tertua
yaitu sekitar 3800 juta tahun. Tabel Skala waktu geologi dapat dilihat di
Skala Waktu
Geologi.
- Selimut Bumi (Mantle)
Selimut atau
selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya di bawah lapisan kerak bumi.
Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam
bumi.Selimut bumi tebalnya mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan yang
padat yang mengandung silikat dan magnesium. Suhu di bagian bawah selimut
mencapai 3.000 °C, tetapi tekananannya belum mempengaruhi kepadatan batuan.
Inti bumi dibungkus
oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Inti dan mantel dibatasi oleh
Gutenberg Discontinuity. Mantel bumi terbagi menjadi dua yaitu mantel atas yang
bersifat plastis sampai semiplastis memiliki kedalaman sampai 400 km. Mantel
bawah bersifat padat dan memiliki kedalaman sampai 2900 km.
Mantel atas bagian
atas yang mengalasi kerak bersifat padat dan bersama dengan kerak membentuk
satu kesatuan yang dinamakan litosfer. Mantel atas bagian bawah yang bersifat
plastis atau semiplastis disebut sebagi asthenosfer. Selimut bumi
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer.
a.
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas
materi-materi padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 50-100
km. Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer.
Litosfer tersusun atas dua lapisan utama, yaitu lapisan sial (silisium dan
aluminium) serta lapisan sima (silisium dan magnesium).
1)
Lapisan sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3. Batuan yang
terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan
metamorf.
2)
Lapisan sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan
magnesium. Senyawa dari kedua logam tersrsebut adalah SiO2 dan MgO. Berat jenis
lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial. Hal
itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
b.
Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer.
Lapisan yang tebalnya 100-400 km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma
induk).
c.
Mesosfer merpakan lapisan yang terletak di bawah lapisan astenosfer.
Lapisan ini tebalnya 2.400-2.700 km dan tersusun dari campuran batuan basa dan
besi.
- Inti Bumi (Core)
Dipusat bumi
terdapat inti yang berkedalaman 2900-6371 km. Terbagi menjadi dua macam yaitu
inti luar dan inti dalam. Inti luar berupa zat cair yang memiliki kedalaman
2900-5100 km dan inti dalam berupa zat padat yang berkedalaman 5100-6371 km.
Inti luar dan inti dalam dipisahkan oleh Lehman Discontinuity.
Dari data
Geofisika material inti bumi memiliki berat jenis yang sama dengan berat jenis
meteorit logam yang terdiri dari besi dan nikel. Atas dasar ini para ahli
percaya bahwa inti bumi tersusun oleh senyawa besi dan nikel.
Inti bumi
merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi. Lapisan inti dibedakan
menjadi 2, yaitu lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core).
a.
Inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya
mencapai 2.200 °C.
b.
Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar
2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi (NiFe) yang suhunya
mencapai 4500 derajat celcius.
B. Unsur
Pembentuk Bumi
Pada pengamatan sekilas manusia
hanya melihat bumi sebagian dan yang nampak hanya sebagian kecil dari luas
bumi. Jika kita perhatikan dengan seksama luas permukaan bumi memiliki daerah
perairan yang lebih luas dibandingkan dengan luas daratannya. Hal inilah yang
diteliti oleh para pakar dan ilmuan agar kita dapat mengetahui dengan jelas
apa-apa saja unsur pembentuk dari planet yang kita huni saat ini.
Beradasarkan dari informasi dan
penelitian yang dilakukan oleh para pakar, ilmu yang kita ketahui tentang
planet ini jauh lebih banyak lagi sehingga kami dapat memberikan informasi
terkait unsur pembentuk bumi.
Seperti yang telah dipaparkan
sebelumnnya bahwa bumi memiliki hampir 2000 mineral yang terkandung
dalam perut bumi dan hanya 20% yang terdapat pada batuan. Mineral inilah
yang kita ketahui hingga saat ini,
Pada kerak bumi dan sebagian mantel
bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih
80 km. Suhu dibagian bawah kerak bumi mencapai 1.1000C. Unsur-unsur kimia utama
pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Pada lapisan
matel bumi terdapat lapisan-lapisan yang mengandung unsur kimia, yaitu:
a) Lapisan Sial
adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan alumunium. Senyawa
dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3.. Batuan
yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit,
dan metamorf.
b)
Lapisan Sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan
magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SIO2 dan MgO. Berat
jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan
sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
Inti bumi merupakan lapisan paling
dalam dari struktur bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama
logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 –
5200 km.
C.
Proses Pembentukan Bumi
Bumi
terbentuk sekitar 4,54 miliar (4,54×109) tahun yang lalu
melalui akresi dari nebula matahari. Pelepasan gas vulkanik diduga
menciptakan atmosfer tua yang
nyaris tidak beroksigen dan beracun
bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup masa kini. Sebagian besar
permukaan bumi meleleh karena vulkanisme ekstrem dan sering bertabrakan dengan
benda angkasa lain. Sebuah tabrakan besar diduga menyebabkan kemiringan sumbu bumi dan menghasilkan Bulan. Seiring
waktu, bumi mendingin dan membentuk kerak padat dan
memungkinkan cairan tercipta di
permukaannya. Bentuk kehidupan pertama muncul antara 2,8 dan 2,5 miliar tahun
yang lalu. Kehidupan fotosintesis muncul
sekitar 2 miliar tahun yang lalu, dan memperkaya oksigen di atmosfer. Sebagian
besar makhluk hidup masih berukuran kecil dan mikroskopis, sampai akhirnya
makhluk hidup multiseluler kompleks mulai lahir sekitar 580 juta tahun
yang lalu. Pada periode Kambrium, Bumi
mengalami diversifikasi filum
besar-besaran yang sangat cepat.
Perubahan
biologis dan geologis terus terjadi di planet ini sejak terbentuk. Organisme
terus berevolusi, berubah
menjadi bentuk baru atau punah seiring perubahan Bumi. Proses tektonik lempeng memainkan peran penting dalam
pembentukan lautan dan benua di Bumi, termasuk kehidupan di dalamnya. Biosfer memiliki
dampak besar terhadap atmosfer dan kondisi abiotik lainnya di planet ini,
seperti pembentukan lapisan ozon,
proliferasi oksigen, dan penciptaan tanah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada pembahasan dalam makalah ini mengenai proses
pembentukan bumi, terdapat berbagai hal yang dapat disimpulkan.
1.
Pada proses pembentukan bumi sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu hanya
terdapat gas vulkanik dan partikel-partikel lainnya yang membentuk bumi.
2.
Lapisan bumi dibagi menjadi atmosfer dan litosfer, sedangkan bagian dari
litosfer adalah kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi.
3.
Pada setiap lapisan pada litosfer terdapat berbagai macam unsur-unsur kimia
dan hanya sebagian kecil terdapat pada bebatuan.
B.
Saran
Pada
pembahasan makalah ini masih terdapat kekurangan dari segi Bahasa dan sumber
yang digunakan terbatas jumlahnya sehingga kami menyarankan agar pada pembuatan
makalah struktur bumi kedepannya menggunkan referensi yang lebih banyak dan
terpercaya
DAFTAR PUSTAKA
Banbang haryanto 2009;FISIKA UNTUK SMA/MA KELAS X1; Depertemen
pendidikan Nasional;Jakarta
Drs. Supiyanto, M.Si 2004 FISIKA SMA UNTUK SMA KELAS X;
Erlangga; Jakarta
Halliday, D Resnick, 1993 FUNDAMENTAL OF PHYSICS;Principles and
application
Tidak ada komentar:
Posting Komentar