Rabu, 22 Juni 2016

makalah 3 metode-metode geofisika

Tugas individu
PENGANTAR GEOFISIKA
METODE-METODE GEOFISIKA
Disusun
OLEH :
NAMA                       : Sitti Suhartina
NIM                            : 60400114020
JURUSAN                 : FISIKA

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2015/2016



DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
DASAR TEORI
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA



KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
            Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-nyalah sehingga Kami dapat menyusun makalah “METODE-METODE GEOFISIKA.Ini yang InsyaAllah dapat bermanfaat.Tak lupa pula kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Nabi Muhammad SAW.Karena berkat beliaulah, sehingga umat manusia dapat terlepas dari zaman kejahiliaan menuju zaman modern sampai sekarang ini.
            Tak lupa pula kami ucapkan banyak teriah kasih kepada kedua orang tua kami yang telah merawat serta mendidik Kami sampai sekarang ini, serta kepada saudara Kami yang selalu memberi motivasi yang insyAllah kelak akan menjadi manusia yang berguna bagi agama, masyarakat,bangsa dan Negara.
            Terimah kasih pula Kami ucapkan kapada Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbing Kami untuk membuat Makalah ini.Semoga makalah ini dapat menjadi manfaat yang terhadap pembaca.Apa bila ada kesalah pada penulisan, dan kata-kata mohon maafkan. Karena Kami bukanlah manusia yang sempurnah yang tak lupuk dari kesalahan.
Sekian dan terimah kasih
Wassalamualaikum Wr. Wb




                                                                                                Gowa 10-April-2016
                                                                                                Penyusun

                                                                                                Sitti Suhartina
                                                                                                Nim :60400114020



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Judul Makalah
Judul makalah pada tugas pertama yaitu “METODE-METODE GEOFISIKA”
1.2  LATAR BELAKANG
Metode geofisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan menggunakan pengukuran fisis diatas permukaan. Dari sisi lain, geofisika mempelajari  semua isi bumi baik yang terlihat maupun yan tidak terlihat langsung oleh pengukuran sifat fisis dengan penyusunan pada umumnya pada permukaan. Metode geofisika sebagai pendeteksi permukaan tentang sifat fisis didalam bumi. Kemagnetan, kepadatan kekenyalan dan tahanan jenis adalah sifat fisis secara umum digunakan dalam pengukuran memungkinkan perbedaan didalam  bumi untuk ditafsirkan dengan struktur mengenai lapisan tanah, berat jenis batuan dan rembesan isi air dan mutu air.
                        llmu Geofisika adalah ilmu yang mempelajari bumi bawah permukaan berdasarkan formulasi-formulasi Fisika.  Seiring dengan meningkatnya kebutuhan tenaga ahli di bidang ilmu geofisika untuk pengelolaan sumber daya alam renewable maupun non renewable, tools bagi bidang ilmu lain, dan mitigasi bencana alam/geologi maka Geofisika ditingkatkan menjadi Program Studi Geofisika dengan dukungan Peralatan Geofisika yang semakin lengkap,dengan kurikulum yang semakin komprehensif dan terintegrasi dengan kebutuhan stack-holder.
                                    Metode eksplorasi geofisika yang akan dibahas pada materi  makalah ini yaitu, geolistrik, seismik refraksi, GPR, gravity dan magnetik.



1.3  Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan geofisika?
2.      Bagaimana Metode-metode geofisika?
3.      Bagaimana Manfaat geofisika?
1.4  Tujuan
Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui pengertian geofisika
2.      Mengetahui Metode-metode geofisika
3.      Mengetahui Manfaat geofisika
1.5 Manfaat
a.       Manfaat bagi pemakalah
            Merupakan sebuah media pembelajaran karena dengan makalah ini , dengan tidak sengaja kita bias belajar mengenai topic Geofisika sehingga memungkinkan kita bias memahami peran Geofisika yang sesungguhnya dalam dunia sains.
b.      Manfaat bagi pembaca
            Dengan makalah ini , pembaca dapat lebih memahami sesungguhnya, tentang peran Geofisika dalam mewujudkan citranya sebagai anak sains yang professional khususnya dalam bidang Fisika.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
METODE-METODE GEOFISIKA
II.1 METODE GEOFISIKA
Geofisika berasal dari kata geo, yang artinya bumi, dan fisika. Dari akar keilmuannya sendiri, geo berasal dari kata geologi. Jadi, geofisika ialah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip fisika untuk mengetahui dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan bumi, atau dapat pula diartikan mempelajari bumi dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika.
                 Secara klasik urutan penyelidikan geofisika untuk eksplorasi di suatu daerah adalah magnetik, gaya berat, seismik bias dan pantul. Dalam pelaksanaannya urutan penyelidikan demikian sering tidak diikuti, hal itu terdorong oleh beberapa hal diantaranya keterbatasan biaya dan adanya keinginan untuk memperoleh data secepat-cepatnya.
                   Dalam arti yang luas berarti masih bersifat umum dan biasanya untuk daerah yang luas, misalnya untuk membedakan batuan sedimen berikut struktur regionalnya. Data demikian bisa didapat dengan metoda seismik atau gaya berat umum. Data khusus misalnya untuk mengetahui penyebaran lapisan batubara tertentu, bisa dibantu untuk mendapatkan indikasinya mempergunakan gaya magnet di tanah, tahanan listrik, seismik pantul.
Didalam geofisika terdapat beberapa metode yaitu sebagai berikut:
1. Metode Geolistrik (metode resistivity/tahanan jenis)
Metoda ini menggunakan medan potensial listrik bawah permukaan sebagai objek pengamatan utamanya. Kontras resistivity yang ada pada batuan akan mengubah potensial listrik bawah permukaan tersebut sehingga bisa kita dapatkan suatu bentuk anomali dari daerah yang kita amati.
Dalam metoda geolistrik terdapat beberapa spesifikasi  yaitu :
a. Self potensial (SP) –> Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang terdapat di alam.
b. Induced potential (IP) –> Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang kita induksikan sendiri kedalam tanah.
Teori utama dalam metoda resistivity sesuai dengan hokum Ohm yaitu arus yang mengalir (I) pada suatu medium sebanding dengan voltage (V) yang terukur dan berbanding terbalik dengan resistansi (R) médium, atau dapat dirumuskan sebagai berikut :
V = I.R
Dimana R (Resistansi) sebanding dengan panjang medium yang dialiri (x), dan berbanding terbalik dengan luas bidang (A), yang sesuai dengan rumus :
R = x/A
Untuk mendapatkan pengukuran resistivity yang menghasilkan harga resistivitas semu ρapp (apparent resistivity) dirumuskan oleh :
ρ app = K array . V / I
Dalam pelaksanaan survey dikenal beberapa metoda pengambilan data sesuai dengan peletakan eloktroda yang dilakukan. Hal ini berpengaruh terhadap faktor geometri peneletian resistivity yang kita lakukan. Adapun aturan/metoda tersebut antara lain :
  1. Metoda Wenner
  2. Metoda Gradien
  3. Metoda Schlumberger
  4. Metoda Dipole-dipole
  5. Metoda Pole-dipole

Konfigurasi elektroda
Teknik akusisi data resistivity :
– Peralatan yang dibutuhkan :
1. Sepasang elektroda arus dan elektroda potensial
2. Accu (biasanya 12 v, 1 A)
3. Peralatan elektronik pengukuran (spt: Mc-Ohm, Phoenix Technology, Abem Terrameter dll)
– Tennik Pengukuran :
1. Sounding : untuk informasi bawah permukaan secara vertikal (model bumi berlapis)
2. Profilling : untuk informasi bawah permukaan secara mendatar (variasi lateral)
3. Offset Sounding : untuk informasi bawah permukaan profil sounding yang kontinyu secara lateral
– Tahapan akusisi :
1. Tentukan konfigurasi elektroda yang ingin dipakai
2. Pasang elektroda sesuai dengan konfigurasi yang dipilih
3. Ukur besar resistivity semunya
Catat hal-hal penting : posisi dan elevasi elektroda, arus dan potensial yang digunakan tiap pengukuran, resistivity semu yang didapat di alat, kondisi geologi dilapangan secara umum. Plot pada kurva bi-log antara jarak AB/2 vs resistivity semu yang didapat.
2. Metode Seismik Refraksi
Gelombang seismik merupakan gelombang mekanis yang terjadi di bumi baik yang disebabkan secara alami maupun buatan manusia. Adapun pengertian refraksi secara harfiah adalah pembiasan. Sehingga seismic refraksi adalah pembiasan gelombang seismic. Selain refraksi dikenal pula seismic refleksi atau pantulan, namun dalam laporan ini hanya dibahas tentang seismic refraksi karena dalam penelitian yang dilakukan di daerah Seling hanya menggunakan metoda refraksi.
Pada dasarnya dalam metoda ini diberikan suatu gangguan berupa gelombang seismic pada suatu sistem dan kemudian gejala fisisnya diamati dengan menangkap gejala tersebut melalui receiver (geophone). Hal tersebut akan menghasilkan gambaran tentang kecepatan dan kedalaman lapisan berdasarkan pengukuran waktu tempuh gelombang antara sumber getaran (shot) dan geophone. Adapun waktu yang diperlukan oleh gelombang seismic untuk merambat pada lapisan batuan bergantung besar kecepatan yang dimiliki oleh medium yang dilaluinya tersebut.
Dalam peneletian yang dilakukan di daerah Seling ini metoda seismic refraksi digunakan untuk mengetahui jumlah lapisan yang ada pada daerah tersebut dan diketahui pula nilai densitas dari setiap lapisan sehingga kita dapat memperkirakan karakteristik batuan yang sesuai dengan densitas batuan yang diketahui. Dengan mengetahui jenis batuan yang diperkirakan dari lapisan tersebut kita bisa menduga batuan di lapisan mana yang berkemungkinan menjadi bidang lincir yang menyebabkan pergerakan tanah di daerah Seling tersebut.
Teori Dasar
Dalam penjalaran gelombang seismic yang terjadi di bumi mengikuti beberapa prinsip fisika perambatan gelombang pada suatu medium yaitu :
  1. Prinsip Huygen
Suatu gelombang yang melewati suatu titik akan membuat titik tersebut menjadi sumber gelombang baru dan akan begitu seterusnya.
  1. Prinsip Fermat
Dalam penjalaran gelombang dari satu titik ke titik selanjunya yang melewati suatu medium tertentu akan mencari suatu lintasan dengan waktu tempuh yang paling sedikit.
  1. Prinsip Snellius
Gelombang yang merambat dan melalui medium yang berbeda akan mengalami pembiasan maupun pemantulan. Adapun dalam pembiasan maupun pemantulannya akan mengikuti persamaan berikut :
https://geoful.files.wordpress.com/2009/07/untitled1.jpg?w=500
Sedangkan untuk sudut kritis (q2 = 900) maka persamaannya akan berubah menjadi :
https://geoful.files.wordpress.com/2009/07/untitled2.jpg?w=500
dikarenakan sin 900 = 1
Dalam penjalaran gelombang seismic gelombang yang datang pertama kali adalah gelombang langsung (jaraknya paling kecil) setelah itu adalah gelombang bias dan yang paling terakhir ditangkapa adalah gelombang pantul (refleksi).
Selain prinsip utama penjalaran gelombang sebagaimana dijelaskan sebelumnya dalam metoda refraksi dikenal pula prisip Hagiwara. Metoda Hagiwara ini digunakan untuk menentukan kedalaman suatu lapisan dari daerah yang kita survey yaitu daerah Seling. Ketika digunakan metoda Hagiwara sebagai metoda intrepetasi maka diperlukan suatu pasngan kurva travel time bolak-balik (reciprocal travel time curve) yang direfraksikan dari suatu lapisan pada kedalaman lapisan yang diselidiki.
Akuisisi data
Dalam pengambilan data seismic refraksi agar menghasilkan kualitas data yang bagus dan mengandung bentuk first break yang tajam dapat dilakukan beberapa cara antara lain : stacking, memperbesar kekuatan shoting, dan filtering. Dalam pengambilan data yang menggunakan dinamit sebagai sumber getaran maka perlu diperhatikan tempat yang tepat sehingga energy dinamit dapat terkonversi menjedi energy seismic secara efektif.
3. Metode GPR (Groun Penetrating Radar)
Metode ground penetrating radar atau georadar merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari kondisi bawah permukaan berdasarkan sifat elektromagnetik dengan menggunakan gelombang radio dengan frekuensi antara 1-1000 MHz. Georadar menggunakan gelombang elektromagnet dan memanfaatkan sifat radiasinya yang memperlihatkan refleksi seperti pada metode seismik refleksi.
Pengukuran dengan menggunakan GPR ini merupakan metode yang tepat untuk mendeteksi benda benda kecil yang berada di dekat permukaan bumi (0,1-3 meter) dengan resolusi yang tinggi yang artinya konstanta dielektriknya menjadi rendah.
Ada tiga jenis pengukuran yaitu refleksi, velocity sounding, dan transiluminasi. Pengukuran refleksi biasa disebut Continuous Reflection Profiling (CRP). Pengukuran velocity Sounding disebut Common Mid Point (CMP) untuk mementukan kecepatan versus kedalaman, dan transiluminasi disebut juga GPR Tomografi.
Teori Dasar
GPR terdiri dari sebuah pembangkit sinyal, antena transmitter dan receiver sebagai pendeteksi gelombang EM yang dipantulkan. Signal radar ditransmisikan sebagai pulsa-pulsa yang tidak terabsorbsi oleh bumi tetapi dipantulkan dalam domain waktu tertentu. Mode konfigurasi antena transmitter dan receiver pada GPR terdiri dari mode monostatik dan bistatik. Mode monostatik yaitu bila transmitter dan receiver digabung dalam satu antena. sedangkan moded bistatik bila kedua antena memiliki jarak pemisah.
Transmitter membangkitkan pulsa gelombang EM pada frekuensi tertentu sesuai dengan karaketristik antena tersebut (10 MHz – 4 GHz). Receiver diset untuk melakukan scan yang secara normal mancapi 32-512 scan per detik. Setiap hasil scan ditampilkan pada layar monitor (real-time) sebagai fungsi waktu two-way traveltime, yaitu waktu yang dibutuhkan gelombang EM menjalar dari transmitter, target dan  ke receiver. Tampilan ini disebut radargram.
Fenomena elektromagnetik dapat dijelaskan dengan persamaan Maxwell. Persamaan ini terdiri dari 4 persamaan medan dan untuk tiap-tiap persamaan merupakan hubungan antara medan dengan distribusi sumber yang bersangkutan.
Persamaan yang menghubungkan sifat fisik medium dengan medan yang timbul pada medium tersebut dapat dinyatakan dengan :
https://geoful.files.wordpress.com/2009/07/untitled9.jpg?w=500
Keterangan :
H = intensitas medan magnet (ampere/m)
D = perpindahan listrik (coulomb/m2)
є = permitivitas listrik (farad/m)
σ = konduktivitas (1/ohm-m)
Untuk menyederhanakan masalah, sifat fisik medium diasumsikan tidak bervariasi terhadap waktu dan posisi (homogen isotropi). Maka persamaan Maxwell dapat ditulis sebagai berikut :
https://geoful.files.wordpress.com/2009/07/untitled8.jpg?w=500
Persamaan Maxwel ini adalah landasan berpikir dari perambatan gelombang elektromagnet. Pada material dielektrik murni suseptibilitas magnetik (μ) dan permitivitas listrik (є) adalah konstan dan tidak terdapat atenuasi dalam perambatan gelombang. Tidak sama halnya jika berhadapan dengan material dielektrik yang ada.
Sifat-sifat dari material bumi bergantung dari komposisi dan kandungan air material tersebut. Keduanya ini mempengaruhi cepat rambat perambatan gelombang dan atenuasi gelombang elektromagnet.
Keberhasilan dari metoda GPR bergantung pada variasi bawah permukaan yang dapat menyebabkan gelombang tertransmisikan. Perbandingan energi yang direfleksikan disebut koefisien refleksi (R) yang ditentukan oleh perbedaan cepat rambat gelombang elektromagnet dan lebih mendasar lagi adalah perbedaan dari konstanta dielektrik relatif dari media yang berdekatan. Hal ini dapat terlihat pada persamaan berikut :
https://geoful.files.wordpress.com/2009/07/untitled7.jpg?w=500
Keterangan :
V1 = cepat rambat geombang elektromagnet pada lapisan 1
V2 = cepat rambat geombang elektromagnet pada lapisan 2 , dan V1 < V2
є1 dan є2 = konstanta dielektrik relatif lapisan 1 dan lapisan 2
Dalam semua kasus, besarnya R terletak antara -1 dan 1. bagian dari energi yang ditransmisikan sama dengan 1-R. Persamaan diatas daplikasikan untuk keadaan normal pada permukaan bidang datar. Dengan asumsi tidak ada sinyal yang hilang sehubungan dengan amplitudo sinyal.
Jejak yang terdapat pada rekaman georadar merupakan konvolusi dari koefisien refleksi dan impulse georadar ditunjukkan oleh persamaan :
https://geoful.files.wordpress.com/2009/07/untitled6.jpg?w=500
Keterangan :
r(t)  = koefisien refleksi
A(t) = amplitudo rekaman georadar
F(t) = impulse radar
n(t) = noise radar
Besar amplitudo rekaman georadar r(t) akan tampak pada penampang rekaman georadar berupa variasi warna. Refleksi atau transmisi di sekitar batas lapisan menyebabkan energi hilang. Jika kemudian ditemukan benda yang memiliki dimensi yang sama dengan panjang gelombang dari sinyal gelombang elektromagnet maka benda ini menyebabkan penyebaran energi secara acak. Absorbsi ( mengubah energi elektromagnet menjadi energi panas ) dapat menyebabkan energi hilang. Penyebab yang paling utama hilangnya energi karena atenuasi fungsi kompleks dari sifat lstrik dan dielektrika media yang dilalui sinyal radar. Atenuasi (α) tergantung dari konduktifitas (σ), peermeabilitas magnetik (μ), dan permitivity (є) dari media yang dilalui oleh sinyal dan frekuensi dari sinyal itu sendir (2πf). Sifat bulk dari material ditentukan oleh sifat fisik dari unsur pokok yang ada dan komposisinya.
Prinsip kerja georadar
GPR adalah salah satu metode geofisika yang mempelajari kondisi bawah permukaan berdasarkan sifat elektromagnetik dengan menggunakan gelombang radio yang mempunyai rentang frekuensi antara 1-1000 MHz dan dapat mendeteksi parameter permitivitas listrik (ε), konduktivitas (σ) dan permeabilitas magnetik (μ). GPR dapat disebut juga dengan metode refleksi elektromagnetik karena memanfaatkan sifat radiasi elektromagnetik yang memperliahtkan refleksi separti pada metode gelombang seismik. GPR digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk stratigrafi tanah, studi air tanah, pemetaan fracture bedrock dan penentuan kedalaman dari permukaan air tanah (Annan dan Davis, 1989).
1. Prinsip Kerja GPR
Prinsip kerja alat GPR yaitu dengan mentransmisikan gelombang radar (Radio Detection and Ranging) ke dalam medium target dan selanjutnya gelombang tersebut dipantulkan kembali ke permukaan dan diterima oleh alat penerima radar (receiver), dari hasil refleksi itulah barbagai macam objek dapat terdeteksi dan terekam dalam radargram. Mekanisme kerja GPR dan contoh rekaman radargram ditunjukan oleh gambar
Untuk mendeteksi suatu objek diperlukan perbedaan parameter kelistrikan dari medium yang dilewati gelombang radar. Perbedaan parameter kelistrikan itu antara lain permitivitas listrik, konduktivitas dan permeabilitas magnetik.
Sifat elektromagnetik suatu material bergantung pada komposisi dan kandungan air didalamnya, dimana keduanya merupakan pengaruh utama pada perambatan kecepatan gelombang radar dan atenuasi gelombang elektromagnetik dalam material. Reynold dalam bukunya An Introduction to Applied and Evironmental Geophysics, menyatakan bahwa kecepatan gelombang radar dalam suatu medium tergantung pada kecepatan cahaya dalam ruang hampa (c = 0.3 m/ns), konstanta dielektrik relatif medium (εr) dan permeabilitas magnetic relatif (μr).
Keberhasilan metode GPR bergantung pada variasi bawah permukaan yang dapat menyebabkan gelombang radar tertransmisikan dan refleksikan. refleksi yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik timbul akibat adanya perbedaan antara konstanta dielektrik relatif antara lapisan yang berbatasan.
Perbandingan energi yang direfeleksikan disebut koefesien refeleksi (R) yang ditentukan oleh perbedaan cepat rambat gelombang elektromagnetik dan lebih mendasar lagi adalah perbedaan dari konstanta dielektrik relatif dari medium yang berdekatan.
Dalam perambatannya, amplitudo sinyal akan mengalami pelemahan karena adanya energi yang hilang, sebagai akibat terjadinya refleksi / trasmisi di tiap batas medium  dan terjadi setiap kali gelombang radar melewati batas antar medium. Faktor kehilangan energi disebabkan oleh perubahan energi elektromagnetik menjadi panas. Penyebab dasar terjadinya atenuasi merupakan fungsi kompleks dari sifat dielektrik dan sifat listrik medium yang dilewati oleh sinyal radar. Faktor atenuasi tergantung pada konduktivitas, permitivitas, dan permeabilitas magnetic medium, dimana sinyal tersebut menjalar, serta frekuensi sinyal itu sendiri.
Skin depth ( adalah kedalaman dimana sinyal telah berkurang menjadi 1/e (yaitu Hubungan antara konstanta dielektrik  dan cepat rambat gelombang radar dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Untuk material geologi,  berada pada rage 1-30, sehingga range jarak cepat rambat gelombang menjadi besar yaitu sekitar 0.03 sampai 0.175 m/ns (Reynolds, 1997).
Konstanta dielektrik relatif dan cepat rambat gelombang elektromagnetik untuk material geologi (McCann et al, 1988)
Material
V (m/
Air
1
300
Water (fresh)
81
33
Water (sea)
81
33
Sand
3 – 6
120 – 170
Clay soil
3
173
Sand (wet)
25 – 30
55 – 60
Sand (dry)
3 – 6
120 – 170
Agricultural land
15
77
Average ‘soil’
16
75
Granite
5 – 8
106 – 120
Limestone
7 – 8
100 – 113
Dolomite
6,8 – 8
106 – 115
Basalt
8
106

4. Metode Gravity
Metode Gravity adalah salah satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan metode gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface.
Adapun tahapan dari metode ini yaitu :
1. Pengambilan data dari lapangan
Pengambilan data dilapangan dapat menggunakan alat gravimeter, (contoh kasus : LaCoste & Romberg Model G-525). pada alat ini terdapat 3 komponen besar (gravimeter, dudukan cembung dan power supply -accu-),
Tahapan menggunakan alat ini yaitu dudukan cembung di posisikan pada titik pengukuran, taruh gravimeter diatasnya, sentring kestabilan alat terhadap permukaan, buka kunci bandul, baca perhitungan alat, catat datanya, tutup kunci bandul dan selesai.
5. Metode Magnetik
Survey magnetik merupakan metoda eksplorasi geofisika yang mengukur medan magnet bumi di setiap titik yang ada di muka bumi. Penggunaan metode magnetik berdasarkan pada adanya anomali medan magnetik bumi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan sifat kemagnetan dari berbagai macam batuan. Dalam kegiatan eksplorasi, survei magnetik dapat dilakukan di darat, laut maupun udara.
  MANFAAT GEOFISIKA DALAM KEHIDUPAN
PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH
  BIDANG KEHUTANAN
Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan untuk kayu termasuk perencanaan pengambilan hasil kayu, pengelolaan,pemantauan penebangan dan penghutanan kembali.
  BIDANG PENGGUNAAN LAHAN
Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaannlahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya.
 BIDANG PEMBUATAN PETA
Peta citra mempunyai keunggulan informasi terhadap peta biasa. Hal ini disebabkan karena citra merupakan gambaran nyata di permukaan bumi, sedangkan peta biasa dibuat berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang alam ataupun buatan manusia. Contohnya peta dasar dan peta tanah.
  BIDANG METEOROLOGI (METEOSAT, TIROS, DAN NOAA)
Manfaat penginderaan jauh di bidang meteorologi adalah sebagai berikut.
a. Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan
kandungan air dalam udara.
b. Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara menentukan
daerah tekanan tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai dan siklon.
c. Mengamati sistem/pola angin permukaan.
d. Melakukan pemodelan meteorologi dan set data klimatologi.
  BIDANG OSEANOGRAFI (SEASAT)
Manfaat penginderaan jauh di bidang oseanografi (kelautan) adalah sebagai berikut.
a. Mengamati sifat fisis laut, seperti suhu permukaan, arus permukaan, dan
salinitas sinar tampak (0-200 m).
b. Mengamati pasang surut dan gelombang laut (tinggi, arah, dan frekwensi).
c. Mencari lokasi upwelling, singking dan distribusi suhu permukaan.
d. Melakukan studi perubahan pantai, erosi, dan sedimentasi (LANDSAT dan
SPOT).
  BIDANG HIDROLOGI (LANDSAT/ERS, SPOT)
Manfaat penginderaan jauh di bidang hidrologi adalah sebagai berikut.
a. Pemantauan daerah aliran sungai dan konservasi sungai.
b. Pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai.
c. Pemantauan luas daerah intensitas banjir.
  BIDANG GEOFISIKA BUMI PADAT, GEOLOGI, GEODESI, DAN
LINGKUNGAN .
Manfaat penginderaan jauh di bidang geofisika, geologi, dan geodesi adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat
terbang dan menggunakan aplikasi GIS.
b. Menentukan struktur geologi dan macam batuan.
c. Melakukan pemantauan daerah bencana (kebakaran), pemantauan aktivitas
gunung berapi, dan pemantauan persebaran debu vulkanik.
d. Melakukan pemantauan distribusi (penyebaran )sumber daya alam, seperti hutan (lokasi,macam, kepadatan, dan perusakan), bahan tambang (uranium, emas, minyak bumi, dan batu bara).
e. Melakukan pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut.
f. Melakukan pemantauan pencemaran udara dan pencemaran laut.
  IDENTIFIKASI BENTANG ALAM & BENTANG BUDAYA DARI
CITRA PENGINDERAAN JAUH
Interpretasi citra adalah tindakan mengkaji foto dan atau citra dengan maksud untukmengenali objek dan geja la serta menilai arti pentingnya objek dan gejala tersebut, tujuh karakteristik yang digunakan oleh penafsir foto secara manual atau visual adalah sebagai berikut :
a. Bentuk ialah konfigurasi atau kerangka suatu objek yang langsung menumbuhkan kesan bentuk objek  yang diidentifikasi sesuai dengan kenampakan pada foto udara.
b. Ukuran ialah keluasan atau volum suatu objek yang berkaitan erat dengan skala foto sehingga besar kecilnya ukuran atau sempit luasnya ukuran sangat relative
c. Pola ialah hubungan susunan spasial suatu objek.
d. Bayangan sangat penting bagi penafsir foto karena mendukung penalaran bentuk objek yang diidentifikasi.
e. Rona atau gradasi atau tingkat kecerahan/kegelapan objek pada foto udara hitam putih menunjukkan gradasi dari terang, terang kelabu, kelabu gelap hingga gelap atau hitam.
f. Tekstur atau frekuensi perubahan rona pada citra fotografi dihasilkan oleh kumpulan unit kenampakan atau merupakan gabungan dari bentuk, ukuran, pola, bayangan, dan rona.
g. Situs ialah suatu posisi atau lokasi suatu objek terhadap objek lainnya. Hal ini memberi kesan adanya hubungan yangsangat membantu penafsir foto dalam mengenali dan meyakini hasil interpretasi atau penafsiran suatu objek.
BIDANG PERTANIAN
Manfaat dari pengukuran klimatologi adalah untuk membantu pertanian kapan musim tanam atau musim panen tiba; mengetahui titik rawan banjir pada suatu daerah dan bila mengetahui tersebut maka dapat diantisipasi agar tidak terjadi banjir.


BAB III
PENUTUP
1 KESIMPULAN
1.      Metode geofisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan menggunakan pengukuran fisis diatas permukaan.
2.      . Metode Geolistrik (metode resistivity/tahanan jenis), Metode seismik,metode maknetik,metode gravitasi dan metode GPRS
3.      Metode geofisika bermanfaat dibidang kehutanan,bidang pembuatan peta,dibidang pertanian,bidang meteorologi,
III.2 SARAN
Untuk mengeksplorasi bawah permukaan yang lebih detail, di butuhkan metoda geofisika yang lebih akurat, salah satu dari yang disajikan di atas adalah remote sensing untuk cadangan mineral yang lebih detail.





DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2012https://wikipedia.com.id/metode-metode geofisika /diakses pada tanggal 01 april 2016
Anonim,2012, https://geoful.wordpress.com/metode-geofisika/ diakses pada tanggal 01 april 2016
Halliday, D Resnick, 1993 FUNDAMENTAL OF PHYSICS;Principles and application





Tidak ada komentar:

Posting Komentar